- UNION BERLIN PERPANJANG KONTRAK CHRISTOPHER TRIMMEL HINGGA 2024
- NAPOLI KOKOHKAN POSISI DI PUNCAK KLASEMEN SERIE A USAI KALAHKAN SAMPDORIA
- KPK PERTIMBANGKAN STATUS PENCEGAHAN UNTUK DITO MAHENDRA
- KEPOLISIAN JERMAN TANGKAP PRIA IRAN YANG DIDUGA RENCANAKAN SERANGAN BERBAHAYA
- RUSIA KLAIM BUNUH 600 TENTARA UKRAINA DALAM SERANGAN RUDAL KE SEBUAH BARAK DI KYIV
- MANCHESTER CITY SINGKIRKAN CHELSEA DARI PIALA FA
- KPK ENDUS POTENSI MARK UP DALAM PEMBIAYAAN HAJI
- JOE BIDEN KECAM PENYERBUAN MASSA BOLSONARO KE GEDUNG KONGRES BRASIL
- MIGRANT WATCH HARAPKAN PERTEMUAN JOKOWI-ANWAR IBRAHIM DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH PUNGLI KE PMI
- PRESIDEN JOKOWI SAMBUT KUNJUNGAN PM MALAYSIA ANWAR IBRAHIM DI ISTANA BOGOR
Pemilu Sistem Proporsional Tertutup Dinilai Merugikan Parpol Baru
Headline News • 30 days ago • politik • pemiluPemilu sistem proporsional tertutup yang diwacanakan oleh KPU dinilai merugikan partai politik baru peserta Pemilu 2024. Keterbatasan dari sistem ini membuat partai baru tidak bisa menggunakan kekuatan dari figur calon yang diusung untuk mendongkrak popularitas partai.
"Kalau partai-partai baru yang kategorinya menengah kecil biasanya lebih prefer untuk menggunakan sistem proporsional terbuka. Karena mereka bisa mencalonkan orang-orang yang populer yang bisa mengenalkan partainya dengan cara yang lebih mudah," kata Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati.
Sebelumnya, komentar Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari soal kemungkinan proposional tertutup pada Pemilu 2024 mendapat kritik dari politisi dan pengamat.
Sistem proporsional tertutup pernah diberlakukan di Indonesia sebelum Pemilu 2004. Dengan sistem ini, nantinya masyarakat hanya memilih partai politik yang berkontestasi dalam pemilu tanpa mengetahui siapa anggota legislatif yang akan mengisi kursi parlemen.