NEWSTICKER

Tag Result:

39 Saksi Diperiksa dalam Kasus Penembakan di Kantor MUI

39 Saksi Diperiksa dalam Kasus Penembakan di Kantor MUI

Nasional • 1 month ago

Kepolisian telah memeriksa 39 saksi untuk dimintai keterangan dalam kasus penembakan di Kantor MUI pada Selasa (5/5/2023). Pelaku meruapakan pria asal Lampung bernama Mustopa. 

"Hal ini sejalan dengan penyelidikan kami terhadap 39 saksi, baik terhadap internal MUI yang ada di Jakarta Pusat, juga MUI Lampung, warga sekitar, keluarga, dan pihak-pihak lain termasuk terkait dengan senjata," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, Jumat (5/5/2023). 

Menurut hasil penyelidikan kepolisian, pelaku telah menuliskan surat untuk pemerintah sejak 2003. Surat itu ditujukan mulai dari  kecamatan, kabupaten, provinsi sampai ke presiden.

"Hasil penyelidikan kami, pemeriksaan kami terhadap beberap saksi bahwa kita dapatkan tersangka ini sudah memulai menulis surat yang ditujukan kepada pihak pemerintah daerah, mulai dari kecamatan, kabupaten, provinsi sampai ke presiden sejak 2003," jelas Kombes Pol Hengki Haryadi.

Pelaku sempat mendapatkan vonis tiga bulan penjara di PN Tanjungkarang, Lampung. Sehingga bisa dipastikan pelaku tidak dalam kondisi kehilangan akal.

"Kemudian yang bersangkutan sedang menyampaikan aspirasinya pada 2016 di DPRD Lampung. Pelaku melakukan tindak pidana perusakan dan divonis tiga bulan," lanjut Kombes Pol Hengki Haryadi.

Polri Selesai Autopsi Jasad Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat

Polri Selesai Autopsi Jasad Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat

Nasional • 1 month ago

Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Hariyanto mengatakan autopsi jenazah pelaku penembakan kantor MUI Jakarta sudah selesai dilakukan. Kini polisi masih menunggu hasil uji patologi anatomi untuk mengungkap penyebab kematian pelaku.

"Jadi jenazah pelaku penembakan yang kemarin di kantor pusat MUI ini sudah selesai pemeriksaannya, secara fisik sudah selesai tinggal nunggu hasil PA-nya (patologi anatomi)," kata Hariyanto.

Pihak RS Polri juga membolehkan keluarga membawa pulang jenazah Mustofa dengan mengikuti prosedur yang berlaku. Sementara itu hingga saat ini polisi masih mendalami motif dan kepemilikan airsoft gun yang dipakai Mustofa saat melakukan penembakan di kantor MUI.

Ketua MUI Bidang Dakwah: Penembak di Kantor MUI Salah Memahami Ajaran Agama

Ketua MUI Bidang Dakwah: Penembak di Kantor MUI Salah Memahami Ajaran Agama

Nasional • 1 month ago

Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus penembakan di kantor pusat. Ketua MUI bidang dakwah, Cholil Nafis mengatakan, penembak dalam keadaan tidak normal lantaran membawa surat yang berdalih sebagai tuhan.

"Kalau secara kejiwaan kami tidak bisa menilai, tetapi dari sisi keagamaan orang itu tidak normal," ucap Cholil dalam wawancara daring di program Metro Hari Ini, Metrot TV, Kamis (4/5/2023).

Selain membentuk tim khusus, MUI juga telah bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyidikan lebih dalam. Saat ini pihaknya telah menyerahkan seluruh bukti CCTV di Kantor MUI pusat kepada penyidik.

Penembakan yang terjadi di Kantor MUI pusat itu mengakibatkan efek khawatir yang luar biasa, terlebih kepada seluruh ormas keagamaan yang ada di dalamnya. Cholil mengaku was-was lantaran kantor yang sudah dijaga ketat oleh tim keamanan pun bisa lolos.

"Kalau MUI yang ada satpam saja bisa dimasuki orang asing, bagaimana kantor ormas yang tidak memiliki tim keamanan," ujarnya.

Hingga berita ini dibuat, pihak MUI masih mencoba mendalami motif yang melatarbelakangi pelaku melakukan penembakan tersebut. MUI akan percayakan seluruh penyidikan kepada pihak kepolisian.

Sebelumnya, kantor MUI, Jakarta Pusat, disusupi orang tidak dikenal, Selasa (2/5/2032). OTK itu langsung melakukan penembakan ke arah pintu kaca menggunakan air softgun.

Usai melakukan penembakan, pelaku lantas melarikan diri dan sempat dikejar oleh tim keamanan Kantor MUI. Pelaku pingsan saat diamankan, tak lama berselang pelaku dinyatakan meninggal dunia.

RS Polri Uji Laboratorium Organ Penembak Kantor MUI

RS Polri Uji Laboratorium Organ Penembak Kantor MUI

Nasional • 1 month ago

Tim Forensik Rumah Sakit Polri melakukan uji patologi anatomi terhadap pelaku penembakan kantor MUI pusat, Mustopa. Pemeriksaan itu untuk mengetahui penyebab kematian pelaku.

Uji laboratorium dilakukan terhadap sampel organ tubuh pelaku berupa jantung, paru-paru, dan ginjal yang diambil saat proses autopsi. 

Adapun keluarga pelaku sempat datang ke rumah sakit untuk mengambil jenazah setelah selesai diautopsi. Namun, keluarga masih harus mengurus proses admnistrasi dan berkoordinasi dengan penyidik Polres Metro Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya. 

Kejadian penembakan berawal saat pelaku mendatangi kantor MUI pusat pada 2 Mei 2022. Mustopa memaksa bertemu dengan ketua MUI. Namun, ia diamankan petugas karena tidak dijelaskan keperluannya bertemu ketua MUI. Ia bahkan enggan memberi tahu identitasnya ke resepsionis.

Pelaku langsung mengeluarkan senjata dan menembakkan peluru ke pintu kaca dekat meja resepsionis. Tembakan itu menyebabkan resepsionis terluka terkena pantulan kaca di bagian punggung. Korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Pelaku dinyatakan meninggal setelah pingsan saat dikejar staf kantor MUI dan dibawa ke Puskesmas Menteng. 

MUI Bentuk Timsus Selidiki Kasus Penembakan

MUI Bentuk Timsus Selidiki Kasus Penembakan

Nasional • 1 month ago

Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk tim khusus untuk menginvestigasi tragedi penembakan di Kantor MUI Pusat. Timsus akan fokus pada dua hal yakni, profiling dan memeriksa asal usul rekening Mustopa yang mencapai Rp800 juta.

Wakil Sekretaris MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah mengatakan profiling pelaku penting dilakukan, karena aktivitas pelaku yang dianggap diluar nalar. 

Timsus MUI juga bekerjasama dengan pihak kepolisian yang terdiri dari sembilan orang internal MUI. Timsus dibentuk pada Kamis (4/5/2023) untuk menuntaskan kasus penembakan yang terjadi Selasa (2/5/2023).

Selain itu, Ikhsan juga menyebut kecurigaan MUI yakni, pada penyebab kematian Mustopa. Tujuh orang saksi yang sudah diperiksa polisi mengatakan, Mustopa masih hidup ketika diamankan polisi.

"Mengapa kemudian Mustopa mati, padahal ketika diserahkan kepada polisi masih hidup, dan dibawa ke Polsek masih hidup," ujar Ikhsan.
  
MUI belum bisa menyimpulkan motif pelaku, apakah ada kaitan dengan jaringan tertentu atau terkena gangguan jiwa.

"Apakah dia bergerak sendiri, dia juga anggota klub dari sebuah klub menembak, dan dia memiliki senjata walaupun soft gun, tetap berizin," jelas Ikhsan.

Polda Metro Jaya dan Polda Lampung Kolaborasi Autopsi Penembak Kantor MUI

Polda Metro Jaya dan Polda Lampung Kolaborasi Autopsi Penembak Kantor MUI

Nasional • 1 month ago

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, pihaknya telah bekerjasama dengan Polda Lampung untuk melakukan autopsi psikologi tersangka kasus penembakan di Kantor MUI Pusat.

"Apsifor pun bahkan kita sudah berkolaborasi interprofesi. Sudah kita kirimkan ke Polda Lampung bersama-sama dengan Polda Metro Jaya untuk melakukan autopsi psikologi dari korban," jelas Kombes Pol Trunoyudo.

Dalam proses penyelidikan memerlukan beberapa Standard Operating Procedure (SOP) yang harus dilakukan, sehingga pihaknya membutuhkan waktu untuk mengungkapkan motif kasus penembakan kantor MUI.

Polisi Usut Kepemilikan Senjata Api Penembak Kantor MUI

Polisi Usut Kepemilikan Senjata Api Penembak Kantor MUI

Nasional • 1 month ago

Polisi mendalami motif serta kepemilikan airsoft gun yang digunakan pelaku penembakan kantor MUI. Polisi melakukan pemeriksaan saksi dan penggeledahan di kediaman pelaku. 

Istri pelaku penembakan kantor MUI, Mustopa mengaku tidak mengetahui senjata jenis airsoft gun yang digunakan Mustopa. 

Menurut istri pelaku, Mustopa tidak pernah bercerita akan melakukan aksi penembakan. Dirinya justru mengetahui hal ini dari pemberitaan. 

Sebelumnya, polisi telah melakukan penggeledahan di rumah Mustopa. Hal itu dilakukan untuk mengetahui motif dan kepemilikan airsoft gun. 

Polisi Belum Bisa Mengungkap Motif Pelaku Penembakan Kantor MUI

Polisi Belum Bisa Mengungkap Motif Pelaku Penembakan Kantor MUI

Nasional • 1 month ago

Polisi belum bisa mengungkapkan motif pelaku menembak kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Dalam proses tersebut, polisi akan menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik (APSIFOR) untuk melakukan profiling secara lengkap terhadap pelaku yang diketahui bernama Mustopa NR (60), warga Lampung.

Selain itu, untuk hasil autopsi pelaku Kabid Humas Polda Metro Jaya Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut, masih membutuhkan waktu dan hasilnya akan disampaikan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya.

"APSIFOR pun bahkan kita (Polda Metro Jaya) sudah berkoordinasi interprofesi. Sudah kita kirimkan ke Polda Lampung bersama-sama Polda Metro Jaya untuk melakukan autopsi psikologis itu yang kita lakukan, tapi hasilnya sekali lagi tunggu," ujar Trunoyudo.

Berdasarkan rilis Polda Metro Jaya, Mustopa tidak terhubung dengan kelompok teroris. Mustopa juga tidak terpapar ajaran ekstrem.

Pengamat: Pelaku Penembakan MUI Tak Terafiliasi Kelompok Teroris

Pengamat: Pelaku Penembakan MUI Tak Terafiliasi Kelompok Teroris

Nasional • 1 month ago

Pengamat Militer dan Intelijen, Ridlwan Habib mengatakan bahwa dari data yang didapat, pihaknya tidak menemukan keterkaitan pelaku penempakan MUI, Mustopa (60) dengan kelompok teror konvensional. Ia juga mengatakan Mustopa melakukan aksinya sendiri karena mengalami gangguan jiwa. 

Sebelumnya, penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Selasa (2/5/2023). Mustopa melakukan aksi penembakan di Kantor MUI Pusat menggunakan senjata airsoft gun dan menyebabkan dua orang terluka.

Pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Polsek Menteng. Setelah tiba di Polsek Menteng, pelaku pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng. 

Setelah pelaku dibawa ke Puskesmas Menteng, dokter yang memeriksa pelaku menyatakan bahwa pelaku meninggal dunia. Diduga, pelaku meninggal karena serangan jantung. 

Pelaku pernah mengirim surat berupa ancaman sebanyak dua kali. Namun, surat tersebut ternyata bukan ditujukan kepada MUI, melainkan kepada Polda Metro Jaya. 

"Surat yang berbau ancaman itu dikirimkan ke Polda Metro Jaya, di mana isi dari surat tersebut adalah berharap agar pak Kapolda memfasilitasi pertemuan dengan ketua Majelis Ulama Indonesia," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am Sholeh dalam Metro Hari Ini Metro TV, Selasa (2/5/2023). 

Asrorun menyebut bahwa surat yang dikirim ke MUI pada 2022 bukan berupa ancaman, melainkan permohonan untuk bertemu dengan Ketua MUI. Pelaku berharap MUI memainkan peran untuk mempersatukan umat Islam, agar keinginan Tuhan terwujud. 

MUI Pastikan Tak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Penembakan

MUI Pastikan Tak Ada Korban Jiwa dalam Peristiwa Penembakan

Nasional • 1 month ago

Ketua Majelas Ulama Indonesia (MUI) Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa penembakan di Kantor MUI Pusat. Namun, kejadian tersebut mengakibatkan dua orang mengalami luka-luka. 

Ketua MUI Bidang Fatwa, Asorun Ni'am mengatakan dua orang tersebut adalah resepsionis atas nama Bambal dan Tri. Bambal terkena tembakan di bagian punggul, sedangkan Tri terkena pecahan kaca hingga terluka. 

Kedua korban luka telah mendapat penanganan medis di rumah sakit. Pihak MUI juga memohon doa untuk kesembuhan keduanya. 

Sebelumnya, penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Selasa (2/5/2023). Penembakan itu diyakini merupakan aksi lone wolf dan tidak melibatkan organisasi teroris tertentu. 

Pelaku diketahui bernama Mustopa (60) warga Kabupaten Pesawaran, Lampung. Mustopa melakukan aksi penembakan di Kantor MUI Pusat menggunakan senjata airsoft gun dan menyebabkan dua orang terluka. 

Usut Kasus Penembakan, MUI Bentuk Tim Khusus

Usut Kasus Penembakan, MUI Bentuk Tim Khusus

Nasional • 1 month ago

Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh mengungkap bahwa pihaknya membentuk tim khusus untuk mengusut kasus penembakan di kantor MUI Pusat. Di sisi lain, aktivitas di kantor MUI tetap berjalan seperti biasa. 

"Semua pihak berkonsentrasi untuk dua hal. Pertama, pemulihan korban. Kedua, pengungkapan kasus," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh dalam program Newsline, Metro TV, Rabu (3/5/2023). 

Asrorun menjelaskan bahwa dirinya sudah melakukan langkah-langkah koordinasi dalam penanganan kasus ini. Ia menyebut dua korban dalam peristiwa penembakan ini sudah beraktivitas seperti biasa, namun masih mengalami trauma. 

Sebelumnya, penembakan terjadi di kantor MUI Pusat, Selasa (2/5/2023). Pelaku dinyatakan tewas usai melakukan penembakan. 

Penembakan itu diyakini merupakan aksi lone wolf. Tidak melibatkan organisasi teroris tertentu. 

Awalnya pelaku datang menyambangi kantor MUI Pusat. Tujuannya untuk bertemu dengan Ketua MUI. 

Saat itu di kantor MUI sedang berlangsung acara halalbihalal. Dengan demikian, pelaku ditolak bertemu dengan Ketua MUI karena tidak bisa menjelaskan maksud dan tujuan.

Kemudian, pelaku langsung mengeluarkan senjata airsoft gun dan melakukan tembakan ke arah pintu kaca. Akibatnya, beberapa staf mengalami luka. 

Pasca-penembakan, Serpihan Kaca Masih Berserakan di Kantor MUI

Pasca-penembakan, Serpihan Kaca Masih Berserakan di Kantor MUI

Nasional • 1 month ago

Serpihan kaca di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat masih berserakan, Selasa (2/5/2023). Meski demikian, Staf kantor MUI tetap bekerja seperti biasa dan pelayanan masyarakat tetap dibuka. 

Pintu lobi kantor MUI yang masih ada bekas garis polisi tampak dibuka. Namun, beberapa lokasi di kantor MUI masih diawasi sehingga garis polisi belum dicopot. 

Mustopa (60) menembak pintu yang tidak jauh dari meja resepsionis dengan airsoft gun. Hingga kini, pecahan kaca akibat tembakan itu belum dibersihkan karena masih dalam pengawasan polisi. 

Di area parkir, garis polisi juga masih terpasang. Pergerakan pelaku diduga sampai ke area parkiran belakang kantor. Garis polisi juga dipasang disekitar lokasi tersebut. 

MUI berharap motif pelaku serta penyebab kematian dapat terungkap oleh kepolisian. Menurut Wasekjen MUI Ikhsan Abdullah, pelaku dalam keadaan sehat saat peristiwa penembakan.

Namun, pelaku dinyatakan meninggal ketika dibawa polisi. Hal itu menjadi pertanyaan pihak MUI dan berharap penyebab kematian segera terungkap.  

Fact Check: Teror Penembakan Kantor MUI Pusat

Fact Check: Teror Penembakan Kantor MUI Pusat

Nasional • 1 month ago

Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Selasa (2/5/2023). Penembakan itu diyakini merupakan aksi lone wolf dan tidak melibatkan organisasi teroris tertentu. 

Awalnya pelaku datang menyambangi kantor MUI Pusat. Tujuannya untuk bertemu dengan Ketua MUI. 

Saat itu di kantor MUI sedang berlangsung acara halalbihalal. Dengan demikian, pelaku ditolak bertemu dengan Ketua MUI karena tidak bisa menjelaskan maksud dan tujuan.

Kemudian, pelaku langsung mengeluarkan senjata airsoft gun dan melakukan tembakan ke arah pintu kaca. Akibatnya, beberapa staf mengalami luka. 

Pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Polsek Menteng. Setelah tiba di Polsek Menteng, pelaku pingsan dan dibawa ke Puskesmas Menteng. 

Setelah pelaku dibawa ke Puskesmas Menteng, dokter yang memeriksa pelaku menyatakan bahwa pelaku meninggal dunia. Diduga, pelaku meninggal karena serangan jantung. 

Usai penembakan, polisi telah berhasil mengantongi identitas pelaku. Pelaku diketahui bernama Mustopa NR (60), warga Lampung.

Kepolisian juga telah memaparkan sejumlah fakta pelaku Mustopa. Fakta-fakta tersebut antara lain:

- Pelaku residivis pengrusakan objek vital (DPRD Lampung). 
- Pelaku menulis surat ke Polda Metro Jaya. 
- Pelaku menukis surat untuk MUI 'Surat yang ke-6'
- Pelaku mengaku nabi
- Ditemukan banyak obat-obatan di tas pelaku

Pelaku melakukan penembakan di Kantor MUI diduga untuk mendapat pengakuan bahwa dirinya adalah wakil nabi. Motif tersebut diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.

Usut Kepemilikan Senjata, Polisi Periksa Istri Penembak Kantor MUI

Usut Kepemilikan Senjata, Polisi Periksa Istri Penembak Kantor MUI

Nasional • 1 month ago

Polisi memeriksa sejumlah saksi termasuk istri pelaku penembakan kantor MUI pusat. Pemeriksaan dilakukan untuk mengusut kepemilikan airsoft gun yang dipakai Mustofa saat melakukan penembakan di kantor MUI, Selasa (2/5/2023) kemarin. 

Menurut keterangan istri pelaku, selama ini Mustofa tidak pernah memiliki senjata api. Mustofa, kata istrinya, juga tak pernah bercerita soal kegiatannya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Warga di sekitar rumah pelaku juga mengaku tidak pernah curiga dengan perilaku Mustofa. Pelaku biasanya hanya mengurus perkebunan atau bekerja sebagai petani kakao. 

Adapun polisi telah menggeledah rumah Mustofa di Desa Sukajaya, Way Khilau, Pesawaran, Lampung. Penggeledahan dilakukan lima anggota Satreskrim Polres Jakpus didampingi petugas Polres Pesawaran, pengurus desa setempat, serta keluarga Mustofa. Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah dokumen dan obat-obatan pelaku.

Pasca-penembakan, Aktivitas di Kantor MUI Berjalan Normal

Pasca-penembakan, Aktivitas di Kantor MUI Berjalan Normal

Nasional • 1 month ago

Aktivitas di kantor MUI pusat tetap berjalan normal setelah peristiwa penembakan, Selasa (2/5/2023) kemarin. Hal itu disampaikan Ketua Komisi Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, Cholil Nafis.

"Alhamdulillah (kegiatan) berjalan normal," kata Cholil di Selamat Pagi Indonesia, Rabu (3/5/2023). 

Cholil mengatakan, pihaknya akan mengadakan rapat untuk menyelesaikan kasus penembakan itu. Namun, ia memastikan pelayanan di MUI tetap berjalan. Saat ini, pihaknya mulai meningkatkan kewaspadaan dan keamanan di sekitar kantor MUI. 

"Di MUI berjalan sebagaimana biasanya, pelayanan ke umat tetap berjalan, kita tingkatkan kewaspadaan dan keamanan," katanya. 

Cholil mengaku sebelum penembakan, pelaku empat kali mengirim surat ancaman ke MUI. Pelaku dalam surat yang ditujukan ke MUI mengaku sebagai wakil Tuhan dan wakil rasulnya. 

"Yang saya terima suratnya lebih dari dua kali ya ada sekitar empat kali. Ada surat yang memang ditujukan ke MUI bahwa dia wakil Tuhan dan wakil rasulnya untuk menyenangkan Tuhannya," jelasnya.

Pelaku dalam suratnya mengaku sebagai utusan untuk mempersatukan umat. MUI diminta mengakuinya sebagai wakil Tuhan. Surat itu, kata Cholil, diserahkan ke Komisi Kajian MUI. Namun, surat pengakuan pelaku sebagai nabi tidak ditanggapi karena tidak berkepentingan dengan lembaga. 

Ia merasa pelaku hanya perlu dipantau. Namun, ada surat selanjutnya dari pelaku yang bersumpah mencari keadilan dan ancaman pembunuhan. Karena isi surat dan pelaku tidak meyakinkan, MUI tetap tidak menanggapinya. 

"Pada saat suratnya yang kedua, ia mau membunuh penguasa-penguasa negeri ini termasuk pengurus-pengurus MUI, surat itu juga (ditujukan) ke Polda Metro Jaya. (Namun), kita tidak terlalu menanggapi karena secara individu kita melihat ada ketidaknormalan dalam paham keagamaan dan mungkin secara kejiwaan (pelaku)," tutur Cholil. 

Adapun pelaku penembakan dinyatakan meninggal saat ditangkap polisi. Kini, polisi menggeledah rumah pelaku di Lampung untuk mengetahui motif penembakan.

Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Diautopsi di RS Polri

Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Diautopsi di RS Polri

Nasional • 1 month ago

Proses autopsi pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) digelar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/5/2023). Belum diketahui kapan autopsi tersebut selesai. 

Polisi sudah menemukan beberapa barang bukti di dalam tas pelaku. Bukti tersebut berupa obat-obatan dan lembaran surat. 

Pelaku penembakan berdomisili Lampung. Hal itu dapat dilihat dari KTP yang dibawa saat aksi penembakan. 

Sebelumnya, pelaku berinisial M (60) mengaku dirinya sebagai nabi. Ia telah dua kali datang ke kantor MUI untuk meminta bertemu dengan pimpinan MUI.  

Pelaku melakukan penembakan di Kantor MUI diduga untuk mendapat pengakuan bahwa dirinya adalah wakil nabi. Motif tersebut diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.

Rumah Pelaku Penembakan Kantor MUI Digeledah

Rumah Pelaku Penembakan Kantor MUI Digeledah

Nasional • 1 month ago

Satreskrim Polres Jakarta Pusat menggeledah rumah Mustofa, pelaku penembakan kantor MUI, di Desa Sukajaya, Way Khilau, Pesawaran, Lampung, Rabu (3/5/2024).

Penggeledahan dilakukan lima anggota Satreskrim Polres Jakpus didampingi petugas Polres Pesawaran, pengurus desa setempat, serta keluarga Mustofa. Dari penggeledahan, petugas menyita sejumlah dokumen dan obat-obatan yang rutin dikonsumsi pelaku.

Menurut sepupu Mustofa, Zakwan Sapili, pelaku pernah bermimpi soal perjuangan dan ingin mewujudkannya. 

Semetara itu, Kasat Reskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin menjelaskan, pihaknya menemani Polres Jakpus untuk mengetahui motif pelaku menyerang kantor MUI pusat. 

"Kita mem-backup Satreskrim dari Jakarta Pusat dalam hal ini melakukan penggeledahan di rumah Mustofa untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan dia dalam peristiwa," kata Supriyanto Husin. 

Pengamat: Pelaku Penembakan Kantor MUI Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Pengamat: Pelaku Penembakan Kantor MUI Diduga Mengalami Gangguan Jiwa

Nasional • 1 month ago

Pelaku penembakan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jakarta Pusat, diduga mengalami gangguan jiwa. Pasalnya, pelaku mengaku sebagai nabi dan merupakan residivis kasus perusakan di Kantor DPRD Lampung pada 2016. 

"Dilihat dari indikasinya, kami lebih cenderung bahwa yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan," ujar Pengamat terorisme dan intelejen, Ridlwan Habib dalam Primetime News Metro TV, Selasa (2/5/2023). 

Menurut Ridlwan Habib, pelaku bukan merupakan jaringan terorisme, lantaran karakteristik pelaku tidak berkaitan dengan kelompok teroris. Selain itu, terorisme selalu menggunakan motif yang sama, yakni berbau politik dan menimbulkan ketakutan secara meluas. 

Hal senada juga dikatakan oleh Tenaga ahli utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin serta Ketua bidang informasi dan komunikasi MUI, Masduki Baidlowi. Menurut mereka, pelaku hanya membutuhkan validasi dari MUI, bahwa dirinya merupakan seorang nabi. 

"Dia (pelaku) telah mendeklarasikan dirinya sebagai seorang nabi dan membutuhkan pengakuan dari ketua umum Majelis Ulama. Itu artinya, bahwa orang ini adalah orang stres dan terpapar," ujar Ali Mochtar Ngabalin. 

Pelaku diketahui bernama Mustopa (60) warga Kabupaten Pesawaran, Lampung. Mustopa melakukan aksi penembakan di Kantor MUI Pusat menggunakan senjata airsoft gun dan menyebabkan dua orang terluka. 

Wasekjen Sebut Pelaku Penembakan Ingin Bertemu Pimpinan MUI

Wasekjen Sebut Pelaku Penembakan Ingin Bertemu Pimpinan MUI

Nasional • 1 month ago

Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat ditembak orang tidak dikenal, Selasa (2/5/2023). Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Arif Fachrudin menyebut pelaku mengaku petugas resepsionis ingin menemui pimpinan MUI sebelum melakukan penembakan.

Sejumlah kaca di ruang lantai satu pecah berantakan akibat aksi teror penembakan yang terjadi di Kantor MUI Pusat. Selain menyebabkan kaca pecah, aksi penembakan ini juga mengakibatkan dua pegawai Kantor MUI Pusat terluka. Salah satunya akibat terkena pantulan peluru di bagian punggung.

Wasekjen MUI, Arif Fachrudin menyatakan pelaku diduga kesal setelah menunggu lama untuk bertemu pimpinan MUI. Pelaku kemudian menembak tiga kali ke arah pintu kaca hingga pecah berantakan.

Tidak Ada Penjagaan Khusus di Kantor MUI Pusat Usai Penembakan

Tidak Ada Penjagaan Khusus di Kantor MUI Pusat Usai Penembakan

Nasional • 1 month ago

Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat terlihat tidak ada penjagaan ketat pasca peristiwa penembakan, Selasa (2/5/2023) siang.

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Bidang Hukum dan HAM, Ikhsan Abdullah mengatakan bahwa Kantor MUI merupakan kantor keagamaan dan bukan kantor pemerintahan maupun institusi negara lainnya. Sehingga tidak diperlukan adanya penjagaan dan petugas keamanan yang begitu ketat.

Ikhsan juga mengatakan sejak kantor MUI menerima tiga surat yang salah satu suratnya berisi ancaman sebelum kejadian penembakan, pihak MUI sudah berkoordinasi dengan RT dan RW setempat, tapi tidak ada penjagaan secara ketat dari petugas keamanan yang disiagakan untuk menjaga Kantor MUI Pusat.

Ikhsan juga mengatakan akan mengkaji ulang soal penjagaan dan pengawalan secara khusus kepada sejumlah pengurus MUI pasca peristiwa penembakan. Namun, pihak MUI akan berkoordinasi terlebih dahulu kepada kepolisian soal pengawalan dan penjagaan tersebut.

Diketahui, Kantor MUI Pusat ditembak orang tak dikenal, Selasa (2/5/2023). Tempat kejadian perkara sudah disterilisasi. Kaca lobi utama Kantor MUI pecah.

Bahkan, sejumlah petugas keamanan dan pegawai mengalami luka akibat kejadian tersebut.

Waketum MUI Minta Kasus Penembakan Diusut Tuntas

Waketum MUI Minta Kasus Penembakan Diusut Tuntas

Nasional • 1 month ago

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas meminta polisi bertindak cepat untuk mengusut insiden di Kantor MUI, Selasa (2/5/2023). Polisi juga diminta untuk segera melakukan penyelidikan terkait motif di balik aksi penembakan tersebut.

"Minta polisi supaya bertindak secara cepat dan bisa menjelaskan kepada masyarakat apa yang menjadi latar belakang pelaku datang ke MUI, lalu meledakan senapannya," kata Waketum MUI Anwar Abbas.

Sebelumnya, aksi penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 11.24 WIB. Akibatnya, dua orang terluka, sedangkan pelaku meninggal dunia.

Hingga kini, Kantor MUI masih dipasangi garis polisi. Pihak kepolisian pun telah menyelidiki kasus ini di TKP.

Wapres Ma'ruf Amin Minta Kasus Penembakan Kantor MUI Pusat Diusut Tuntas

Wapres Ma'ruf Amin Minta Kasus Penembakan Kantor MUI Pusat Diusut Tuntas

Nasional • 1 month ago

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengecam penembakan yang terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Wapres melalui juru bicaranya, menginstruksikan kepolisian untuk mengusut tuntas kasus penembakan tersebut. 

"Kepada seluruh pihak yang berwenang, Wapres menginstruksikan agar mengusut tuntas kasus ini secara cepat dan terang benderang," ujar Juru bicara Wapres, Masduki Baidlowi, Selasa (2/5/2023).

Menurut Ma'ruf Amin, berbagai tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan, meski apapun alasannya. Ia berharap polisi dapat mengusut tuntas kasus ini, terutama mengungkap motif penembakan.

Ma'ruf Amin menegaskan bahwa kasus ini harus diusut secara terbuka, agar tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat. 

Kantor MUI Pusat ditembak oleh orang tidak dikenal (OTK), Selasa (2/5/2023). Sebanyak tiga orang luka-luka akibat penembakan tersebut. Namun, pelaku kini dinyatakan meninggal dunia, setelah ditangkap oleh pihak kepolisian. 

Polda Metro Jaya akan melakukan autopsi terhadap jenazah pelaku. Hingga kini, belum dipastikan apakah pelaku meninggal dunia akibat tertembak atau ada penyakit bawaan.

Ketua MUI: Surat Ancaman yang Dikirim Pelaku Ditujukan untuk Polda Metro Jaya

Ketua MUI: Surat Ancaman yang Dikirim Pelaku Ditujukan untuk Polda Metro Jaya

Nasional • 1 month ago

Pelaku penembakan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat pernah mengirim surat berupa ancaman sebanyak dua kali. Namun, surat tersebut ternyata bukan ditujukan kepada MUI, melainkan kepada Polda Metro Jaya. 

"Surat yang berbau ancaman itu dikirimkan ke Polda Metro Jaya, di mana isi dari surat tersebut adalah berharap agar pak Kapolda memfasilitasi pertemuan dengan ketua Majelis Ulama Indonesia," ujar Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Ni'am Sholeh dalam Metro Hari Ini Metro TV, Selasa (2/5/2023). 

Asrorun Ni'am menyebut bahwa surat yang dikirim ke MUI pada 2022 bukan berupa ancaman, melainkan permohonan untuk bertemu dengan Ketua MUI. Pelaku berharap MUI memainkan peran untuk mempersatukan umat Islam, agar keinginan Tuhan terwujud. 

Pelaku merupakan warga Kabupaten Pesawaran, Lampung bernama Mustopa (60). Kedatangan pelaku ke TKP adalah menemui ketua MUI. Namun, pelaku kesal karena keinginannya tidak dituruti.

Pelaku akhirnya mengeluarkan senjata airsoft gun dan melakukan aksi penembakan sebanyak dua kali. Akibatnya, tiga korban menderita luka-luka.