NEWSTICKER

Pemerintah Tetapkan ICP Mei 2023 Sebesar USD70,12 per Barel

Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen SKK Migas

Pemerintah Tetapkan ICP Mei 2023 Sebesar USD70,12 per Barel

Annisa Ayu Artanti • 8 June 2023 15:00

Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan Harga Minyak Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Mei sebesar USD70,12 per barel melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 216.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Mei 2023. Angka ini mengalami penurunan sebesar USD9,22 per barel dari USD79,34 per barel pada April 2023.
 
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan, harga rata-rata minyak mentah dunia juga mengalami penurunan. 
 
Penurunan rata-rata harga minyak mentah utama di antaranya disebabkan kekhawatiran pasar atas perekonomian dunia akibat inflasi, tingginya suku bunga, dan utang Amerika Serikat yang dapat menyebabkan resesi global dan menurunkan permintaan minyak.
 
"Kondisi tersebut juga memicu penurunan margin kilang secara global pada kuartal II-2023. Selain itu, ekspor minyak Rusia pascainvasi mencapai rekor tertinggi pada April 2023 hingga mencapai 8,3 juta barel per hari, termasuk rencana ekspor Rusia ke Tiongkok akan meningkat di kisaran 40 persen pada 2023," jelas Agung dalam keterangan tertulis, Kamis, 8 Juni 2023.
 
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah pada periode Mei 2023 adalah laporan Platts pada Mei 2023 yang menyampaikan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak mentah dunia 2023 direvisi turun sebesar 0,17 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
 
Kemudian, pada awal Mei 2023, pasar kembali khawatir pada stabilitas sektor perbankan AS pasca penurunan deposito Bank Pacwest hingga 9,5 persen. Apresiasi dolar AS terhadap mata uang utama dunia lain pada Mei 2023 dibandingkan April 2023.
 
"Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh crude throughput Tiongkok mengalami titik terendah dalam empat bulan terakhir, di mana kilang offline mencapai 1,2 juta barel per hari. Impor Cina bulan April 2023 turun 16,2 persen menjadi 10,36 juta barel per hari dibandingkan Maret 2023," tutur Agung.
 
Faktor lain yang menyebabkan penurunan harga minyak mentah di kawasan Asia Pasifik, tambah Agung adalah Manufacturing Purchasing Manager Index Tiongkok di bulan April 2023 turun menjadi 49,2 dibandingkan Maret 2023 sebesar 51,9. Kemudian penurunan impor Korea hingga 2,6 juta bph pada April 2023.
 
"Di samping itu, juga terdapat penurunan permintaan minyak di Jepang sepanjang Mei 2023, yang dipicu oleh beberapa kilang mengalami shutdown," sebut Agung. 
 
Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada bulan Mei 2023 dibandingkan April 2023 mengalami penurunan sebagai berikut:
 
- Dated Brent turun sebesar USD9,38 per bbl dari USD84,94 per bbl menjadi USD75,55 perbbbl.
- WTI (Nymex) turun sebesar USD7,82 per bbl dari USD79,44 per bbl menjadi USD71,62 per bbl.
- Brent (ICE) turun sebesar USD7,67 per bbl dari USD83,37 perbbl menjadi USD75,69 per bbl.
- Basket OPEC turun sebesar USD8,19 per bbl dari USD84,13 per bbl menjadi USD75,94 per bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar USD9,22 per bbl dari USD79,34 per bbl menjadi USD70,12 per bbl.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)