Ilustrasi. FOTO: dok MI
Jakarta: Selama tiga hari perdagangan pendek pada minggu lalu karena ada libur Hari Lahir Pancasila dan cuti bersama Hari Raya Waisak 2567 BE tak berhasil membawa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masuk ke zona hijau. Pada minggu lalu IHSG terkoreksi 0,8 persen dengan penurunan terdalam disumbang sektor perindustrian sebesar minus 3,1 persen.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Mino menegaskan ada tiga sentimen negatif yang membuat IHSG berada di zona koreksi yakni masih belum disetujuinya debt ceiling oleh Kongres Amerika, berlanjutnya penurunan harga komoditas, dan pendeknya hari perdagangan.
Mino menjelaskan meski sudah disetujui oleh perwakilan kubu Partai Republik, namun debt ceiling masih menunggu persetujuan Kongres. belum disetujuinya debt ceiling oleh Kongres membuat investor masih cenderung hati-hati terhadap prospek ekonomi Amerika sehingga masih berdampak negatif terhadap pergerakan harga sebagian harga besar harga komoditas.
"Terkait jam perdagangan yang cukup pendek yakni tiga hari membuat investor cenderung menahan diri untuk bertransaksi," tegasnya, dikutip dari risetnya, Senin, 5 Juni 2023.
Sementara itu, sentimen positif yang membuat IHSG tidak terjun bebas terimbas sentimen negatif, imbuh Mino, yakni rebalancing Indeks MSCI dan berlanjutnya aksi beli investor asing jadi angin segar bagi pasar modal.
"Rebalancing Indeks MSCI memberikan dampak signifikan pada perdagangan 31 Mei 2023, di mana GOTO mencatatkan kenaikan cukup signifikan 38 poin (naik 35 persen) sehingga membuat sektor teknologi dalam sepekan naik hingga 11,2 persen," tuturnya.
Berbicara tentang peluang di minggu ini, Mino menjelaskan, ada dua sentimen yang bakal menggerakkan pasar yakni dari domestik dan eksternal. Dari domestik ada data manufaktur, data inflasi, dan data cadangan devisa. Sedangkan dari eksternal cukup banyak sentimennya.
"Yakni disetujuinya debt ceiling oleh Kongres, positifnya data non farm payroll, klaim pengangguran mingguan, dan perkembangan harga komoditas," ucapnya.
Berkaca pada data-data dan sentimen eksternal yang cukup signifikan tersebut Indo Premier merekomendasikan sembilan saham untuk trading pada minggu ini hingga 9 Juni 2023 yakni:
- TBIG (Support: Rp2.080, Resistance: Rp2.190).
- ISAT (Support: Rp7.850, Resistance: Rp8.675).
- EXCL (Support: Rp1.925, Resistance: Rp2.040).
- ICBP (Support: Rp11.175, Resistance: Rp12.225).
- UNVR (Support: Rp4.380, Resistance: Rp4.690).
- BBNI (Support: Rp8.900, Resistance: Rp9.200).
- PGAS (Support: Rp1.345, Resistance: Rp1.500).
- BIRD (Support: Rp1.345, Resistance: Rp1.840).
- SILO (Support: Rp1.530, Resistance: 1.750).