NEWSTICKER

Pembebasan Pilot Susi Air, Polri Sebut Selandia Baru Masih Percayakan ke Indonesia

Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens (tengah) disandera KKB Papua. Dok Istimewa

Pembebasan Pilot Susi Air, Polri Sebut Selandia Baru Masih Percayakan ke Indonesia

Siti Yona Hukmana • 10 June 2023 23:41

Jakarta: Negosiasi dalam pembebasan Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mehrtens, yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) dipastikan belum melibatkan negara lain. Selandia Baru yang merupakan negara asal Philip masih mempercayakan pembebaskan warga negaranya itu ke Indonesia.

"Untuk melibatkan negara lain sebagaimana penyampaian Menko Polhukam (Mahfud MD), penanganan penyanderaan Pilot Susi Air, negara lain (New Zealand) masih mempercayakan kepada pemerintah RI," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada Medcom.id, Sabtu, 10 Juni 2023.

Ignatius mengatakan negosiasi masih terus dilakukan Polri melalui Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh adat setempat. Dia menyebut negosiasi dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya tak bisa cepat.

"Namun, proses negosiasi yang alot, sehingga waktu berjalan cukup lama," ujar Ignatius.

KKB sempat mengancam akan menembak Philip bila tak kunjung melakukan diskusi melibatkan negara lain untuk menyatakan Kemerdekaan Papua. Ignatius mengatakan pihaknya masih mengutamakan negosiasi dalam pembebasan warga Selandia Baru itu.

Namun, pihaknya akan melakukan upaya lain bila negosiasi tak kunjung berhasil. Meski dia tak memerinci upaya tersebut.

"Saya tidak bisa sampaikan, karena dapat menggagalkan operasi penyelamatan pilot. Intinya proses negosiasi dan penegakan hukum tetap diupayakan secara maksimal dengan melibatkan berbagai stakeholder," ungkap Ignatius.

Philip disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama di bawah pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari 2023. Selain menyandera Philip, kelompok Egianus membakar pesawat yang dibawa Philip.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Achmad Zulfikar Fazli)