NEWSTICKER

Pemerintah Bantah Minat Investasi Asing ke Indonesia Turun

Ilustrasi dana asing dalam bentuk dolar AS - - Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Pemerintah Bantah Minat Investasi Asing ke Indonesia Turun

Media Indonesia • 8 June 2023 16:48

Jakarta: Pemerintah membantah pernyataan yang menyebutkan minat investasi negara lain terhadap Indonesia menurun. Sebab, penanaman modal asing (PMA) di Indonesia mencatatkan pertumbuhan dan memiliki porsi yang lebih besar ketimbang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"Realisasi investasi PMA terjadi tren peningkatan. Itu bisa dilihat dari porsi investasi PMA terhadap realisasi investasi nasional, yaitu sekitar 54 persen," kata Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yuliot kepada Media Indonesia, Kamis, 8 Juni 2023.

Dari data BKPM, realisasi PMA pada kuartal I-2023 mencapai Rp177 triliun, setara 53,8 persen dari total realisasi investasi sebesar Rp328,9 triliun. PMA di tiga bulan pertama tahun ini tercatat tumbuh 20,2 persen dari capaian realisasi PMA di periode yang sama pada 2022.

Adapun lima negara dengan nilai investasi terbesar di Indonesia pada kuartal I-2023 ialah Singapura USD4,3 miliar, Hong Kong USD1,5 miliar, Tiongkok USD1,2 miliar, Jepang USD1 miliar, dan Amerika Serikat USD0,8 miliar.

Jepang, kata Yuliot, masih menjadi salah satu negara yang tertarik dan menaruh minat untuk berinvestasi di Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir, misalnya penanaman modal yang dilakukan Negeri Sakura terbilang cukup baik, yakni sebesar USD2,6 miliar di 2020, USD2,3 miliar di 2021, dan USD3,6 miliar di 2022.

"Kita (juga akan terus) berusaha untuk meningkatkan kualitas investasi yang lebih merata di setiap daerah (inklusif)," tutur Yuliot.

Jepang disebut lebih 'kepincut' Vietnam

Sebelumnya, ekonom senior Faisal Basri mengatakan minat investasi dari negara-negara lain kini berkurang, apalagi dari Jepang. 'Negeri Sakura' dinilai terus melirik pasar Vietnam.

"Jepang sekarang full ke Vietnam di Asia. Saat ini tidak begitu tertarik lagi dengan Indonesia. Industri yang berkembang di Indonesia kan cuma dua, yaitu makanan dan minuman chemical," imbuh Faisal.

Ditambahkannya, pertumbuhan investasi di era Jokowi juga termasuk paling lambat. "Pertumbuhan investasi dari tahun ke tahun itu tidak pernah berpuluh-puluh persen, cuma di zaman Orde Baru," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Husen Miftahudin)