NEWSTICKER

KSP Jelaskan Maksud Jokowi Soal Riak-Riak Mengganggu di Pemilu 2024

KSP Jelaskan Maksud Jokowi Soal Riak-Riak Mengganggu di Pemilu 2024

Indriyani Astuti • 7 June 2023 21:18

Jakarta: Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko menjelaskan soal riak-riak menggaanggu yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal cawe-cawe di Pemilu 2024. Menurut Joanes, cawe-cawe yang dilakukan oleh presiden bukan dalam arti politik partisan.

"Bukan cawe-cawe Bapak presiden punya preferensi, lalu digunakan dengan kekuasaan beliau sebagai seorang presiden menggerakkan aparatur, alat-alat dan sumber daya kekuasaan. Itu tegas dan clear," ujar Joanes dalam wawancara yang disiarkan Metro TV, Rabu, 7 Juni 2023.

KSP memaknai riak-riak mengganggu yang dimaksud, yakni Jokowi ingin memastikan Pemilu 2024 berjalan lancar tanpa gangguan. Joanes menuturkan pada kontestasi pemilu sebelumnya yakni 2014 dan 2019, bangsa Indonesia sempat mengalami keterbelahan yang disebabkan oleh perbedaan politik.

"Kita memaknai apa yang salah ketika presiden kepala negara pasti punya keinginan, tanggung jawab moral, memastikan keluarga besarnya, bangsa Indonesia dalam kondisi baik dan tidak terganggu," jelasnya.

Sebagai kepala negara, kata dia, Presiden tidak bisa hanya diam. Potensi gangguan atau riak-riak yang berpotensi mengganggu stabilitas bangsa harus diantisipasi. Indonesia, terang Joanes, akan mengalami bonus demografi pada 2030. Menurutnya, Kepala Negara tidak ingin Indonesia kehilangan momentum tersebut menjadi bangsa yang maju.

"Posisi Indonesia sangat strategis, diperhitungkan oleh dunia. Maka saya meyakini bangsa-bangsa lain tidak akan rela bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar, maka riak-riak ancaman pasti muncul. Baik dari luar maupun dalam negeri," paparnya.

Ancaman dari dalam negeri, kata dia, antara lain hoaks yang bertebaran di media sosial, lalu fitnah yang berujung keterbelahan di antara satu kelompok dengan kelompok lain. Riak-riak tersebut, ujar Joanes, jangan sampai terjadi pada Pemilu 2024.

"Kalau situasi ini kita ulang lagi pada 2024, maka momentum yang dimiliki bangsa Indonesia dalam Indonesia emas, menghadapi bonus demografi akan mundur ke belakang. Riak-riak itu yang dilihat oleh Presiden Jokowi," ungkapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Arga Sumantri)