Jemaah haji yang datang ke Makkah dari Madinah memiliki waktu jeda sekitar 10-20 hari untuk menuju puncak haji. Jeda tersebut sering dimanfaatkan jemaah untuk melaksanakan ibadah umroh terlebih dahulu. Namun, Kadaker Madinah, Zaenal Muttaqin mengingatkan jemaah untuk tetap menjaga kesehatan dan utamakan rukun haji.
Menurut Zaenal, jemaah harus menjaga kondisi fisik agar siap saat menghadapi puncak ibadah haji. Ia juga mengingatkan jemaah untuk tidak memaksakan diri dengan melakukan umroh berkali-kali.
"Kita menganjurkan saat-saat kosong tersebut diusahakan jangan terlalu sering ibadah umrah. Khawatir nanti kondisi fisik tidak siap saat puncaknya ibadah haji," ungkap Zaenal, di Kantor Daker Madinah, Rabu (31/5/2023).
Zaenal menjelaskan, rangkaian ibadah haji memerlukan kesiapan fisik yang prima. Jemaah harus melaksanakan rukun dan wajib haji, seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, mabit di Mina, dan melempar jumrah. Kegiatan-kegiatan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina itu merupakan titik kritis jemaah haji.
Berdasarkan catatan penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya, banyak jemaah berjatuhan setelah armuzna. Hal itu sebagian dipicu oleh faktor kelelahan karena terlalu banyak melaksanakan umroh.