Satreskrim Polres Jakarta Pusat menggeledah rumah Mustofa, pelaku penembakan kantor MUI, di Desa Sukajaya, Way Khilau, Pesawaran, Lampung, Rabu (3/5/2024). Dari penggeledahan, petugas menyita sejumlah dokumen dan obat-obatan yang rutin dikonsumsi pelaku.
Penggeledahan dilakukan lima anggota Satreskrim Polres Jakpus didampingi petugas Polres Pesawaran, pengurus desa setempat, serta keluarga Mustofa.
Menurut sepupu Mustofa, Zakwan Sapili, pelaku pernah bermimpi soal perjuangan dan ingin mewujudkannya.
Kasat Reskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin menjelaskan, pihaknya menemani Polres Jakpus untuk mengetahui motif pelaku menyerang kantor MUI pusat.
"Kita mem-backup Satreskrim dari Jakarta Pusat dalam hal ini melakukan penggeledahan di rumah Mustofa untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan dia dalam peristiwa," kata Kasat Reskrim Polres Pesawaran AKP Supriyanto Husin.
"Ada beberapa dokumen yang dibawa, nanti kita sampaikan," lanjutnya.
Jenazah Mustofa saat ini masih diautopsi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Belum diketahui waktu autopsi tersebut selesai.
Mustofa melakukan penembakan di Kantor MUI Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023) pagi. Akibatnya, kaca lobi utama Kantor MUI pecah dan tiga orang pegawai terluka terkena pecahan kaca.
Sebelum melakukan penembakan, Mustofa dilaporkan telah dua kali datang ke kantor MUI untuk meminta bertemu dengan pimpinan MUI. Bahkan, Mustofa sempat mengirimkan surat bernada ancaman terhadap para pemimpin MUI.
Diduga, Mustofa melakukan penembakan untuk mendapat pengakuan bahwa dirinya adalah wakil nabi. Motif tersebut diungkap Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.