Bencana di Balik Tembok Pertamina
N/A • 11 March 2023 21:59
Belasan orang menjadi korban jiwa akibat meledaknya pipa jalur pengiriman BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Setelah berkali-kali terjadi tragedi, mencuat wacana depo Pertamina digeser atau permukiman warga yang digusur.
Kebakaran hebat terjadi di Depo Plumpang, Kakarta Utara pada Jumat, 3 Maret lalu. Dampak kebakaran tersebut bukan hanya dirasakan Pertamina, tapi juga warga sekitar. Dilaporkan belasan orang meninggal, puluhan orang luka-luka dan ratusan warga harus mengungsi akibat rumahnya dilalap api.
Kebakaran yang melanda terminal bahan bakar minyak milik Pertamina ini diduga terjadi karena adanya gangguan teknis saat pengisian bahan bakar, sehingga menimbulkan tekanan berlebih yang mengakibatkan depo terbakar.
Celakanya, jarak antara depo Pertamina dengan permukiman hanya 28 meter. Jauh dari standal ideal yakni setidaknya satu kilometer.
"Lokasinya menurut saya sudah dikepung dengan permukiman. Otomatis lokasi yang vital strategis kalau sudah dikepung permukiman padat, kalau terjadi peristiwa yang sama lagi (dampaknya bisa lebih berat dari apa yang terjadi sekarang," ujar pakar tata kota, Yayat Supriatna.
Melihat kondisi ini, Presiden Jokowi menawarkan dua opsi solusi agar tragedi mengerikan tersebut tidak terulang lagi.
"ini zona yang bahaya, tidak bisa lagi ditinggali, tetapi harus ada solusinya. Bisa saja Plumpangnya digeser ke reklamasi atau penduduknya yang digeser ke relokasi,” kata Jokowi.
Menanggapi arahan Presiden Jokowi, Menteri BUMN menyebut pemerintah bersama Pertamina telah memutuskan untuk merelokasi depo Plumpang ke lahan milik Pelindo.
Namun perbedaan pendapat muncul dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Ia meminta agar masyarakat di kawasan depo Pertamina lah yang harus direlokasi.
Sementara itu, sebanyak 24 orang sudah diperiksa perihal kebakaran depo Pertamina Plumpang. Dari 24 saksi yang diperiksa, terdapat total 10 orang merupakan pihak depo Pertamina Plumpang dan 14 orang merupakan warga sekitar. Polisi juga masih melakukan olah TKP lanjutan untuk mencari barang bukti yang dibutuhkan dan saat ini tempat kejadian perkara masih dijaga ketat kepolisian.
(Sofia Zakiah)