Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali berulah dengan menebar teror akan menembak pilot Susi Air jika tidak ada negosiasi dalan waktu dua bulan. Pemerintah mengatakan akan tetap menjalankan negosiasi sesuai rencana.
"Sebenarnya ancaramnnya sama, tidak berubah dari Februari lalu. Kami tidak akan mundur," cuap Tenaga Ahli Utama KSP, Theo Litaay, di program Primetime News Metro TV, Minggu (28/5/2023).
Theo mengatakan pemerintah tidak akan membiarkan KKB mendikte untuk melakukan sebuah negosiasi yang gegabah. Terlebih, menurut Theo kasus penyanderaan pilot Susi Air ini merupakan sebuah kedaulatan negara.
"Kita tidak akan membiarkan kelompok yang tidak bertanggung jawab mendikte, apalagi kelompok yang membawa separatisme," tegasnya.
Menurut Theo, upaya yang dilakukan pemerintah masih berjalan sesuai rencana. Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan tanpa adanya syarat dan permintaan apapun dari KKB.
Theo menegaskan, bahwa pembebasan pilot Susi Air dilakukan dengan sangat hati-hati. Salah satu alasannya ialah wilayah Nduga, Papua, yang memiliki wilayah cukup luas. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mendeteksi keberadaan sandera.
"Wilayah Nduga luasnya dua kali lipat dari DIY dan dipenuhi oleh hutan rimba yang cuacanya ekstrim. Sehingga kami perlu waktu panjang untuk mendeteksi keberadaan pilot," jelas Theo.
Theo juga mengungkap, saat ini TNI-Polri sudah menemukan titik di mana pilot Susi Air disembunyikan. Ia berharap, dalam waktu dekat, aparat gabungan bisa membebaskan sandera tersebut.